Sabtu, 26 Juli 2008

Hanya Yang Memberi Yang Bisa Menjaga

ASLINYA, agama Islam itu adalah ’hadiah’ dari Allah untuk Sayyidul Mursalin Sayyidina Rasulullah saw. Sedang Kanjeng Rasul saw sendiri adalah ’hadiah’ dari Allah untuk alam semesta ini. Adapun ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah saw untuk seluruh umat manusia itu, merupakan ’hadiah’ yang tak ternilai dari Allah untuk seluruh alam semesta ini.
Karena agama Islam dan Rasulullah saw itu adalah ’hadiah’ dari Allah untuk alam semesta ini, maka yang bisa menjaga, merawat dan melindunginya dari upaya untuk menghancurkannya, tentu adalah Allah Azza wa Jalla. Sebab, Dia-lah yang memberi. Karena itu, hukum yang berlaku adalah, hanya Yang Memberi yang Bisa Menjaga. Hukum inilah, agaknya, yang kurang begitu dimengerti oleh kebanyakan manusia.
Sekiranya umat Islam betul-betul memahami tentang hakikat dari masalah tersebut, maka fenomena tentang sikap sekelompok orang yang mengaku sebagai pembela agama Islam, tidak perlu harus terjadi. Sebab, tindakan yang telah mereka lakukan itu, justru telah menodai ajaran agama yang ingin mereka bela.
Pertanyaannya sekarang ialah, kalau kita berani menyebut diri kita sebagai pembela agama Islam, memangnya agama Islam itu salah sehingga harus dibela? Memangnya agama Islam itu hak milik pribadi? Memangnya siapa kita ini sehingga merasa punya hak untuk melakukan pembelaan terhadap agama Islam? Apanya yang akan kita bela? Apakah tanpa pembelaan dari kita, lalu agama Islam itu bisa dinodai. Siapa sebetulnya yang ingin melakukan penistaan terhadap agama Allah?
Sekiranya memang ada orang yang berani melakukan penistaan terhadap agama Allah, lalu apa hak kita untuk melarangnya? Bukankah Allah yang menguasai hidup dan gerak orang-orang yang ingin melakukan penistaan itu, tetap membiarkan peristiwa itu terjadi? Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah ada makhluk yang mampu ’mendeskreditkan’ dan bisa menumbangkan serta mampu ’membumi-hanguskan’ agama Allah dari muka bumi ini?Agaknya, kita memang perlu merenung kembali. Sudah pantaskah kita mengaku sebagai pembela agama Allah? Apakah perbuatan kita selama ini betul-betul telah mencerminkan ajaran agama Islam yang sebenarnya? Yaitu ajaran tentang mencintai, menghormati, menyayangi dan memuliakan semua makhlukNya tanpa membeda-bedakan? Jawabnya ada pada diri kita masing-masing. (Firman)

Tidak ada komentar: